Saatnya menghitung kebutuhan Bahan.... Ini Job siapa?

Yap tidak lain tidak bukan Dept PPIC (Production Planning & Inventory Control), ada yang IC aja. Jika perusahaan tidak mendirikan dept ini, Job desc nya bisa masuk ke mana saja. Ada yang gabung dengan Purchasing, Finance, Logistic, Production. Karena memang flexible tergantung kebutuhan Perusahaan, kalau masih UKM anda gabung-gabung saja, atau anda pegang sendiri.

Menghitung kebutuhan bahan berhubungan erat dengan rencana produksi dan kapasitas gudang, sedangkan rencana produksi berhubungan dengan rencana penjualan yang dipengaruhi kapasitas gudang dan kapasitas mesin. 

Kita mulai perencanaan dari yang paling jauh ya, rencana Pengembangan Perusahaan, misal 5 tahun kedepan akan memproduksi 5 juta karton dengan omzet 500 Milyar. Sehingga rencana produksi setahun adalah 1 juta karton, sebulan kurang lebih 100 ribu karton, tinggal kita breakdown produknya apa aja. 

Setelah tahu rencana ‘Besar’ ini PPIC bisa breakdown rencana produksi Bulanannya, Mingguannya, Variannya apa aja. Rencana produksi jangka panjang ini biasa disebut MPS, Master Production Schedule. MPS adalah hasil karya all Dept, bisa Mufakat bisa Direction atau Semi Mufakat Direction. Mufakat jika mempertimbangkan Kapasitas Mesin, Man Power, Ketersediaan Bahan, Kemampuan Jual, Space Gudang (Bahan dan FG), Dll. Direction adalah apa yang dititahkan Atasan, Pimpinan, Direktur, Owner harus dijalankan, Dept. akan mengusahakan dan menjalankan. Gabungan keduanya bisa dinamakan semi.

Releasenya MPS ini akan di breakdown kembali untuk kebutuhan bahan oleh Dept. PPIC, minggu keberapa harus datang, hari apa harus datang, berapa yang datang, schedule ini biasa disebut MRP (Material Requirement Planning). Biasanya mereka minta MPS bayangan untuk 3 bulan kedepan, sehingga bisa dibuat juga MRP bayangan. PPIC akan mendiskusikan MRP (Monthly or Quarterly) ke Warehouse, Purchasing, Finance. Tahu kan kenapa…..

Warehouse akan tahu load peak nya kapan, buat plan antisipasi. Purchasing bisa memastikan kedatangan bahan serta merencanakan untuk bulan ke 2 dan ke 3, negoisasi jauh hari sangat menguntungkan, misal harga bisa lebih baik, proses administrasi disiakan sedini mungkin, pengaturan transportasi lebih siap. Finance akan mempersiapakan cashflow, jadwal pembayaran dan penagihan nya.  

Dari hasil diskusi ini bisa merevisi MRP, misal kedatangan bahan agak di ‘ratakan’, terkait min order, min kirim, datangin banyak sekalian karena harga ada diskon. MRP bisa berubah asal tidak menganggu MPS, jika pun mengganggu (revisi MPS) tidak menganggu rencana Dept lain, jangan juga mengganggu rencana Jual dan rencana ‘Besar’.

Genggam Erat
Ardiantorizal

Comments

Popular posts from this blog

Warehouse fungsinya hanya ada dua

Job Order or Mass Production

Control Stock, Ngapain aja sih?