Saatnya Membuat Rencana

Minggu kemaren kita sudah membeli bahan yak, siapa yang beli,masih ingat ?……lupa! wah harus balik lagi kesini dulu ….. Mari Belanja Bahan.

As a PPIC saat meminta kebutuhan bahan ke Purchasing wajib hukumnya menggunakan dokumen (resmi), yang sudah di setujui oleh PPIC dan Purchasing serta Pimpinan Perusahaan. Karena jika bahan tidak datang, beda spek, kebanyakan, kurang, dan problem lainnya, tidak binggung menghubungi siapa dan bisa segera di atasi.

Dokumen resmi itu harus ada dasarnya, dari mana muncul kebutuhan jenis dan jumlah tersebut. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, PPIC harus mempunyai perhitungan rencana produksi mingguan, bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan yang disebut MPS. Sehingga bisa di hitung juga kebutuhan jenis dan jumlah bahan/ material dengan jangka waktu yang sama yang disebut MRP.

Mari kita buat MPS dan MRP ya, misal kita akan buat untuk MPS MRP bulan depan. Produknya saya pake Kaos Nike, maka kita harus mempersiapkan :

1. BOM – Kaos Nike per pcs

     a. Kain Nike 1,2 meter
     b. Benang jahit 50  meter
     c. Benang bordir 10  meter
     d. Label Merk   1  pcs
     e. Label Samping   2  pcs
     f.  Label Kertas   2  pcs
     g. Tip point   1  pcs (plastik lidi penghubung kaos & label kertas)

2. Permintaan order – mis. Kaos Nike Warna untuk bulan depan sebesar 1.960 pcs

3. Kapasitas mesin/ produksi  – mis. 150 pcs / day/ shift.

4. Kapasitas warehouse – mis. max 560 pcs.

5. Kapasitas manpower – mis. ready  for 3 shift every day.

6. Etc

Okeh, itu dia sudah jadi MPS MRP Bulan depan. MPS yang kita rencanakan di bulan depan adalah 2.550 pcs (Q5), dengan permintaan 1.960 pcs R5), estimasi akhir bulan depan akan ada stock sebanyak 590 pcs (S5), stock tersebut diestimasikan bisa bertahan hingga 7 hari kerja. Rencana produksi per week dibuat rata di 3 minggu terakhir, sedangkan minggu pertama lebih banyak, untuk up stock dan bersiap jika ada problem di minggu berikutnya.

Untuk MRP saya buatkan contoh untuk 2 minggu saja, minggu berikutnya bisa anda teruskan. Kolom MRP ini semuanya harus sudah menggunakan rumus, kecuali stock awal yang harus di update dan kolom datang yang harus diisi. Yang musti diperhatikan adalah berapa hari kita ingin mempunyai stock bahan. Setiap bahan bisa berbeda beda plan umur simpanya, tergantung seberapa mudah mendapatkannya, jika sangat amat mudah, maka tidak memakai stock atau rendah sekali.

Misal untuk label kertas, bisa didapatkan dari UKM-UKM disekitar Pabrik. Dan UKM tersebut melakukan stock up banyak, yang mengerjakan juga dari beberapa UKM. Pabrik tinggal ambil aja sesuai kebutuhan, di tempat A stock habis, pindah tempat B, C dan D. Namun jika bahan sulit didapatkan, misal tergantung musim, harga fluktuatif, tempatnya jauh, armada pengiriman terbatas, maka kita bisa naikkan angka umur simpan untuk mengamankan stock.

Permintaan (datang) bahan juga dipengaruhi oleh minimal order dan minimal kirim. Sehingga saat kita menaruh angka di kolom kedatangan sambil ingat-ingat berapa minimal kirim, kalau kurang langsung dikali 2, masih kurang langsung kali 3. Namun supplier bahan juga punya keterbatasan, harus dikomunikasikan dengan Purchasing. Jika kebutuhan kita sedikit namun minimal kedatangan harus banyak, kita siapkan area penyimpanannya. (gudang) .

Oke sekelumit cerita tentang pembuatan MPS dan MRP, mudah bukan? ….. bukan …. Iyaaa. Silahkan ke kolom komentar untuk diskusi lebih lanjut.

Genggam Erat
Ardiantorizal

Comments

Popular posts from this blog

Warehouse fungsinya hanya ada dua

Job Order or Mass Production

Control Stock, Ngapain aja sih?