Plan Production : Made & Monitoring

Minggu kemaren pembahasan kontrol stock adalah di wilayah stock bahan, karena yang di jaga terus menerus oleh PPIC pertama adalah produksi tetep running dengan mempersiapkan bahannya. Hal ini merupakan tanggung jawab yang berkesinambungan dari PPIC, karena setelah memberikan plan produksi. Semua Dept. berusaha patuh menjaga Plan Produksi, termasuk PPIC yang menghitung kebutuhan bahan dan merencanakan kapan harus didatangkan.

Monggo kita ikutin proses merencanakan proses produksi serta monitoring hariannya. Di artikel sebelumnya pernah saya tuliskan bahwa ideanya setiap minggu PPIC harus membuat rencana produksi mingguan. Karena periode Minggu ini adalah waktu yang pas dan banyak digunakan orang/perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan merencanakan aktivitas berikutnya. Nah rencana produksi mingguan dibuat berdasarkan dari:  
  • MPS bulanan yang sudah direncanakan sebelumnya, 
  • update permintaan marketing/ distributor/ sales / SCM dan 
  • ketersediaan bahan : baik bahan yang ready, di jalan, atau terjadwal. 

Di H-2 sebelum akhir minggu (Jumat) plan produksi biasanya sudah direlease. All Dept. punya kesempatan untuk mempersiapkan bagiannya untuk menyambut produksi di awal minggu berikutnya.
Saat tiba hari Jumat, PPIC akan mengumpulkan data-data untuk membuat Plan Prodksi. Salah satu data yang dibutuhkan PPIC untuk membuat plan produksi adalah 
- stock akhir Finish Good As Is (saat ini) di area warehouse FG, (A)
- di samping itu ada rencana kirim di 2 hari (Jumat dan Sabtu), (B)
- estimasi hasil produksi di 2 hari, ( C) 
- apakah ada finish good di area produksi. (D)

Angka-angka diatas akan diolah menjadi estimasi stock untuk awal minggu (E), untuk rencana awal minggu kita gabung dengan data permintaan sales (F), sehingga terlihat kekurangan stock FG (G) dan PPIC buat rencana produksi harian dan dibarengi dengan ketersediaan bahan.

Misal: PPIC mengadakan meeting Rencana Produksi di hari Jumat, sehingga akan ada hasil produksi dan pengiriman di hari Jumat dan Sabtu. 
A = 200 tong
B = 213 tong (sisa permintaan sales atau estimasi rencana kirim)
C = 324 tong (bisa di buat estimasi karena produksi kadang lebih atau kurang)
D = 18 tong
E = 200 – 213 + 324 + 18 = 355 tong
F = 700 tong
G = 355 – 700 = - 345 tong
Minimal produksi yang direncanakan adalah 345 tong / minggu, anda tinggal menambahkan jumlah stock akhir minggu yang diinginkan.

Di hari-hari berikutnya dalam rangka mengontrol realisasi rencana produksi, PPIC setiap pagi must check hasil produksi dan real kirim FG. Apakah sesuai dengan plan produksi yang telah direlease? Misal hasil produksi kurang di hari senin, so :
  • Apakah harus di bayar kekurangannya atau enggak, lihat estimasi stock akhir, varian itu + atau-. 
  • Plus atau minusnya mengawatirkan atau enggak, misal Plusnya terlalu sedikit sehingga rawan kekurangan kirim untuk minggu depan, atau minusnya banyak banget sehingga minggu depan pasti ada kekurangan stock. 
  • Biasanya Dept. Production punya kemampuan untuk produksi lebih banyak, karena saat menghitung kapasitas mesin selalu digunakan effisiensi 80%. Tahu kan gunanya apa? Salah satunya bisa digunakan untuk membayar hutang produksi. Sedangkan kebutuhan manpower kadang juga masih mampu atau menggunakan overtime.


Jadi lumayan paham ya about PPIC job, kemaren bahas IC nya, sekarang bahas PP nya. Dept. ini tugas hariannya adalah mengolah kebutuhan sales jadi rencana produksi, ngitung kebutuhan bahan, menjadwalkan, monitoring kedatangan bahan. Kontrol stock bahan, hasil produksi, stock finish good dan monitoring realisasi delivery. Di ulang-ulang harian, trus apa gitu ajah? Tentu tidak… Setiap Dept. di Perusahaan manapun pasti punya tugas jangka panjang dan tugas project, tunggu aja tema di munculkan.

Comments

Popular posts from this blog

Warehouse fungsinya hanya ada dua

Job Order or Mass Production

Control Stock, Ngapain aja sih?