Made to Order or Made to Stock

Tulisan ini lanjutan dari ‘Job Order or Mass Production’ di minggu sebelumnya. Udah baca? Kalau udah oke kita lanjut.

Melanjutkan apa yang pernah saya alami bekerja di Perusahaan dengan model Job Order, sedikit melanjutkan di Perusahaan Garment. Perubahan yang paling banyak dilakukan ada di PPMC (Pre Production & Material Control) dan Produksi Sewing (Jahit). Sedangkan Produksi Cutting, Ironing (Setrika), Folding (Lipat), Washing, Packing tidak banyak berubah. PPMC menjembatani orderan dari Marketing menjadi order spesifikasi yang harus dipahami orang pabrik serta menyiapkan semua bahan pendukung entah harus mendatangkan dari mana. Sedangkan IE Plan Produksi mengaplikasi spesifikasi tersebut menjadi rencana produksi dengan layout baru serta kebutuhan mesin apa, berapa serta jumlah orang.

Selanjutnya di Mass Production atau Produksi dalam jumlah besar, tanpa henti, terus menerus, itu kalau barangnya laris he he. Selama 10 tahun saya mengalami proses pembelajaran di perusahaan produksi minuman, berpindah tempat namun posisi kerja tidak jauh berbeda, masih berhubungan. Di Mass Production kita bekerja dengan trend serta musim, perencanaan jangka panjang melihat hasil bulan-bulan sebelumnya dan dimasukkan faktor musim. Baik musim hujan, kemarau, libur sekolah, libur panjang, puasa, lebaran, pergantian tahun, politik dan lain lain yang mempengaruhi penjualan.

Perencanaan setahun bisa dibuat dengan jenis varian dan jumlah perminggunya, sambil dibreakdown per tiga bulan, per bulan dan per minggu. Varian produk baru pun bisa direncanakan jumlah rencana jualnya serta rencana produksinya dengan melihat kapasitas produksi dan daya serap pasar. Kebutuhan bahan pun bisa direncanakan jauh-jauh hari untuk memastikan ketersediaan dan untuk negosiasi harga. Kita bisa mempersiapkan stock tinggi (stock up) untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dibulan berikutnya, misal libur panjang. Tinggal Sales dan Marketing yang bekerja keras, memastikan rencana tahunan itu tercapai.

Kalau di sisi Manufaktur tingkat strees yang cukup tinggi menurut saya adalah di Job Order, rencana produksi selalu ada penyesuaian. Hari libur pun harus masuk karena mengejar deadline, Purchasing harus cari supplier baru jika ada customisasi baru, jumlah orang tidak selalu tetap, stock gudang bahan naik turun sehingga harus punya gudang buffer, engginering selalu siap jika mesinnya harus dimodif lagi jika spesifikasi produk mengharuskan hal itu.

Walaupun sebenarnya setiap sistem memiliki kelebihan dan kesulitan masing-masing, staff dan manajer yang di rekrut pun harus siap berubah untuk setiap sistem di perusahaannya. Ada yang bertahun-tahun bekerja di Job Order tapi tenang-tenang saja, yang baru setahun di Mass Production juga ada yang sudah gerah. Semua perusahaan pasti ingin selalu berkembang dan terus menerus ingin lebih baik, untuk seperti itu butuh pembaruan dan tidak pembaruan tanpa perubahan. Persiapkan diri dengan perubahan bahkan menjadi orang yang melakukan perubahan, karena semua hal di dunia ini selalu berubah membaru dan terus membaru.

Comments

Popular posts from this blog

Warehouse fungsinya hanya ada dua

Job Order or Mass Production

Control Stock, Ngapain aja sih?